1. RADIO AKTIFITAS
*Radio aktifitas
adalah suatu gejala yang menunjukan adanya aktivitas inti atom,yang disebabkan
karena inti atom tak stabil.
Gejala yang
dapat diamati ini dinamakan:sinar radio aktif.
Dalam tahun 1896
seorang fisikawan Perancis Henry Becquerel(1852-1908) untuk pertama kalinya
menemukan radiasi dari senyawa-senyawa uranium.Radiasi ini tak tampak oleh
mata,radiasi ini dikenal karena sifatnya yaitu:
a.Menghitamkan film
b.Dapat mengadakan ionisasi
c.Dapat memendarkan bahan-bahan tertentu
d.Merusak jaringan tubuh
e.Daya tembusnya besar
Radiasi ini
tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan keadaan lingkungan seperti:suhu,tekanan
suatu reaksi kimia.
contoh:uranium
disebut bahan radio aktif,dan radiasi yang dipancarkan disebut sinar radio
aktif.
Gejala ini
diperoleh Becquerel ketika mengadakan penelitian terhadap sifat-sifat
Fluoresensi yakni perpendaran suatu bahan selagi disinari cahaya.
Fosforecensi
yaitu berpendarnya suatu bahan setelah
disinari cahaya, jadi berpendar setelah
tak disinari cahaya.
Fluorecensi dan
Fosforecensi tidak bertentangan dengan hukum kekelan energi,bahan-bahan
berpendar selagi menerima energi atau setelah menerima energi
Persenyawaan
uranium tidak demikian halnya,radiasi persenyawaan uranium tanpa didahului oleh
penyerapan energi,suatu hal yang sangat bertentangan dengan hukum kekelan
energi
Namun setelah
teori relativitas Einstein lahir,gejala itu bukan sesuatu yang mustahil,sebab
energi dapat terjadi dari perubahan massa.
Penyelidikan
terhadap bahan radioakivitas dilanjutkan oleh suami istri Pierre
Curie(1859-1906),dan Marrie Currie(1867-1934),yang menemukan bahan baru.
Bila berkas
sinar radioaktif dilewatkan melalui medan listrik dan medan magnet,ternyata
hanya 3 jenis sinar pancaran yang lazim disebut sinar a,sinar b dan
sinar g
Gambar:
a.Sinar a adalah berkas yang menyimpang ke keping negatif.Dari
arah simpangannya,jelas bahwa sinar a adalah partikel yang bermuatan positif. Ternyata sinar a
adalah ion He martabat (valensi)dua. 2a4 = 2He4
Daya ionisasi sinar a sangat besar sedangkan daya tembusnya sangat kecil.
b.Sinar b adalah berkas yang menyimpang kearah keping
positif,sinar b
adalah partikel yang bermuatan negatif.Ternyata massa dan muatan sinar sama
dengan massa dan muatan elektron. -1b 0 =
-1 e0
Daya ionisasinya agak kecil sedangkan daya tembusnya agak besar.
c.Sinar g adalah berkas yang tidak mengalami simpangan di dalam
medan listrik maupun medan magnet.Ternyata sinar g adalah gelombang
elektromagnetik seperti sinar X.Daya ionisasi sinar g paling kecil dan daya
tembusnya paling besar.
INTERAKSI SINAR RADIO AKTIF DENGAN MATERI
SINAR a
(ALFA)
*sinar tidak lain adalah inti atom helium (2He4),
bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma
*sinar a dapat menghitamkam film. Jejak partikel dalam bahan
radioaktif berupa sinar lurus.
*radiasi sinar a mempunyai daya tembus
terlemah dibandingkan dengan sinar b dan sinar g
*radiasi sinar ini mempunyai jangkauan beberapa cm di
udara dan di sekitar
10-2mm
dan logam tipis.
*radiasi sinar
ini mempunyai daya ionisasi paling kuat
*sinar a
dibelokkan oleh medan magnetik
*berdasarkan percobaan dalam medan magnet dan medan
lintrik dapat ditentukan kecepatan dan muatan sinara, yakni kecepatannya
berharga antara 0,054 c dengan c = kecepatan cahaya dalam vakum.
SINAR b
(BETA)
*sinar b
tidak lain ialah partikel elektron.
*radiasi sinarb mempunyai daya tembus
lebih besar dari pada a tetapi lebih kecil dari pada g
*sinar. b
dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet.
*kecepatan
partikel b
berharga antara 0,32 c dan 0,7 c.
*jejak partikel b
dalam bahan berbelok-belok.
*jejak yang berbelok-belok disebabkan hamburan yang
dialami oleh elektron didalam atom.
SINAR g(GAMMA)
*mempunyai daya
tembus paling besar.
*tidak
dibelokkan didalam medan magnetik
*sinar g memerlukan radiasi elektromagnetik dengan panjang
gelombang lebih pendek
*foton g tidak banyak berinteraksi dengan atom suatu bahan dalam
interaksinya dengan bahan mengalami peristiwa fotolistrik dan produksi pasangan
Dalam interaksi dengan bahan,seluruh energi foton diserap dalam bahan.
Energi yang diserap oleh atom ini dibawa oleh sebuah elektron,untuk
membentuk pasangan elektron.Peristiwa ini yang disebut sebagai produksi
pasangan.Foton sinar g juga dapat berinteraksi dengan elektron orbital melalui
hamburan compton.
Urutan daya tembus dari yang lemah ke kuat adalah:sinar a,
sinar b,
sinar g.
Sinar a
dapat dihentikan oleh selembar kertas,sinar b dapat dihentikan oleh
papan kayu setebal 2,5 cm,dan sinarg dapat dihentikan oleh beton.Sinar g
merupakan sinar yang sangat ampuh,dan dapat digunakan untuk membunuh kuman,dan
bakteri untuk sterilisasi alat kedokteran. Karena sinar ini sangat kuat dan
dapat menembus kertas,dan plastik, sterilisasi dapat dilakukan setelah alat
kedokteran itu dibungkus.
Intensitas
sinar-sinar setelah menembus suatu bahan akan berkurang.
Pelemahan
intensitas itu dinyatakan dengan rumus:
I=I0e-mx
keterangan:
-I = Intensitas
(J/s m2)
Io =
Intensitas mula-mula (j/sm2)
e = bilangan natural =2,71828
m =
Koefisien pelemahan bahan keping (m-1)
x = tebal keping
(m)
Apabila
intensitas sinar setelah melewati bahan =1/2 dari intensitas selum melewati
bahan (I = 1/2 I0)
1/2
I0 = I0e-mx
I
= I0e-mx
1/2 = e-mx
ln1/2 = -mx
ln1
- ln2 = -mx
0-ln2 = -mx
x = ln2
m
x = 0,693
m
x disebut HALF
VALUE LAYER (HVL) atau lapisan harga paruh, yaitu: lapisan atau tebal bahan
yang membuat intensitas menjadi separuh dari intensitas semula.
9.2. S T R U K T U R I N T I
Inti atom
terdiri dari: proton dan neutron.
Jumlah proton
dan neutron dalam inti (disebut nukleon) dinyatakan sebagai nomor atom (A).
Jumlah proton dalam inti dinyatakan sebagai nomor atom (Z) dan jumlah neutron
dalam inti adalah A-Z.
Nuklida adalah
suatu campuran nukleon tertentu yang membentuk jenis inti atom tertentu.
|
A = nomor massa nuklida, sama dengan jumlah proton dan neutron.
Z = nomor atom, sama dengan jumlah proton.
x = lambang unsur.
* ISOTOP adalah
unsur yang memiliki nomor atom (Z) sama, tetapi memiliki nomor massa (A)
berbeda. Berarti nuklida itu memiliki sifat kimai yang sama, sedangkan sifat
fisika berbeda.
* ISOBAR :
nuklida -nuklida yang memiliki nomor massa (A) sama, akan tetapi nomor atom (Z)
berbeda.
*ISOTON : nuklida yang memiliki
jumlah neutron sama.
STABILITAS INTI
Nuklida bersifat
stabil jika : jumlah proton (Z) kurang dari 20 dan harga N (jumlah neutron) / Z
(jumlah proton) sama dengan satu atau jumlah sama dengan jumlah neutron atau
jumlah proton (Z) lebih dari 20 dan harga N / Z berkisar 1 - 1,6.
Nuklida-nuklida
dengan N/Z diluar pita kestabilan merupakan nuklida tidak stabil disebut
sebagai nuklida radio aktif.
Gambar grafik N-Z
TENAGA IKAT INTI (ENERGI BINDING)
Telah diketahui
bahwa inti terdiri dari proton dan neutron. Proton didalam inti tolak menolak,
adanya kesatuan didalam inti disebabkan oleh adanya gaya yang mempertahankan
proton itu dalam inti, gaya ini disebut gaya inti (nucleus force).
Penilaian yang
cermat menunjukkan bahwa massa inti yang lebih kecil lebih stabil dari jumlah
massa proton dan netron yang menyusunnya.
Massa detron (1H2)
lebih kecil dari massa proton dan netron yang menjadi komponen-komponen detron.
Detron terdiri
atas satu proton dan satu netron
massa 1 proton = 1,007825 sma
massa 1 netron = 1,008665 sma +
jumlah = 2,016490 sma
massa detron = 2,014103 sma
Perbedaan
massa m= 0,002387 sma = 2,222 MeV
Hal ini
menunjukkan ketika proton bergabung dengan netron dibebaskan energi sebesar
2,222 MeV
1p1
+
0n1 ® 1H2 + 2,222
MeV
Untuk membelah
detron kembali menjadi proton dan netron diperlukan energi 2,222 MeV, karenanya
tenaga sebesar 2,222 MeV disebut tenaga ikat (energi binding) detron.
Karena detron
terdiri atas 2 nukleon, maka tenaga ikat tiap nukleon adalah 2,222/2=1,111 MeV.
Tenaga ikat
nukleon paling besar pada unsur yang nomor atomnya 50.
Makin besar
tenaga ikat ,makin besar pula energi yang diperlukan untuk memecah unsur
iti,ini berarti makin stabil keadaan unsur itu.
Karena tenaga
ikat tiap nukleon paling besar pada atom yang nomor atomnya50 dapat ditarik
kesimpulan :
a. Ketika inti-inti ringan bergabung menjadi
inti-inti yang lebih berat akan disertai dengan pembebasan energi.
b. Bila inti-inti berat terbelah menjadi inti-inti
yang sedang akan dibebaskan energi.
Dengan
demikian energi ikat inti di dapat dari adanya perbedaan massa penyusun inti
dengan massa intinya sendiri dan perbedaan ini disebut dengan Deffect massa.
Maka energi
ikat inti adalah : { (Smassa proton + Smassa netron) – massa inti }. c2 (1 sma c2 = 931 MeV)
PELURUHAN (DISINTEGRASI).
Inti atum unsur
radio aktif dalam keadaan tidak stabil. Sinar a,b keluar dari inti atom
secara spontan, akibatnya inti atom mengalami perubahan yang timbul karena radiasi
partikel secara spontan.
HUKUM PERGESERAN
a.Keluarnya sinar a dari inti atom berakibat
berkurangnya nomor atom sebanyak
dua dan berkurangnya nomor massa sebanyak empat.
b.Radiasi sinarb
berakibat naiknya nomor atom dengan satu.
c.Radiasi sinarg hanya merupakan proses
penyertaan tanpa merubah nomor atom dan nomor massa.
contoh:
Uranium yang nomor massannya 238 dan nomor atomnya 92,karena memancarkan
sinar a
berubah menjadi torium 234 yang nomor atomnya 90. Unsur ini masih bersifat
radioaktif denggan memancarkan sinar b berubah menjadi
prolaktinium,akhirnya setelah melampaui serentetan disentgrasi menjadi Pb yang
stabil
a b b
92U238 90Th234 91Pa234 92U234
Kegiatan unsur
radioaktif bergantung pada banyaknya partikel-partikel yang dipancarkan dalam
tiap detik. Makin banyak partikel-partikel yang dipancarkan tiap detik makin
besar keaktifannya dan makin cepat berkurangnya unsur radioaktif yang
bersangkutan.
Kekuatan radioaktif diukur dengan satuan Curie.
1
curie = 3,7.1010 pancaran partikel tiap detik.
SATUAN SETENGAH UMUR: (waktu paruh / half life time)
Karena adanya
peluruhan jumlah unsur radioaktif, demikian pula keaktifannya akan berkurang
dan pada akhirnya habis, yakni setelah seluruhnya menjadi atom stabil (tidak aktif
lagi)
Selang waktu
agar unsur radioaktif itu stabil (tidak aktif lagi) disebut umur unsur
radioaktif.
Selang waktu
agar unsur radioaktif itu tinggal separuhnya disebut setengah umur (T).
Waktu setengah
umur dapat dirumuskan sebagai:
T=0,693 = ln 2
l l
Hubungan
jumlah unsur radioaktif dengan selang waktu dapat dirumuskan sebagai:
N = N0e-lt
atau N = N0
R=lN
Keterangan :
T = waktu setengah umur
l=
tetapan peluruhan (tetapan radiasi/ tergantung dari jenis zat radioaktif)
ln = logaritma napier yang bilangan pokoknya e =
2’7183
N
= jumlah unsur radioaktif setelah selang waktu t
N0
= jumlah unsur radioaktif mula-mula
R
= keaktifan R A
Grafik hubungan N-T
Ada
2 (dua) macam radio aktifitas, yaitu :
alam
: suatu unsur sudah bersifat radio aktif sejak ditemukannya.
Buatan:
terjadinya radio aktifitas akibat suatu proses (isotop).
TRANSMUTASI
Telah diketahui
bahwa adanya perbedaan antara atom yang satu dengan atom yang lain semata-mata
karena hanya perbedaan jumlah proton dan neutron yang terdapat dalam inti atom.
Oleh sebab itu
jika jumlah proton dan neutron yang menyusun inti dapat kita rubah akan
berubalah pula atom itu menjadi atom yang lain.
merubah atom
secara buatan lazim disebut TRANSMUTASI
Gagasan merubah
inti atom secara buatan dirintis oleh Rutherford.
Pada tahun 1959
Rutherford menempatkan preparat radio akyif yang memancarkan sinaradidalam
tabung yang berisi gas niterogen.
Setelah selang
waktu tertentu, dalam tabung itu terjadi oksigen dan proton.
Rutherford
berpendapat ada partikel-partikel a yang membentur inti atom niterogen sebagai akibat
benturan yang amat dasyat, inti niterogen terbelah menjadi proton dan oksigen.
1P1
2a4 7N14
8O17
Peristiwa itu
dapat dipandang sebagai reaksi inti antara partikel a dengan inti niterogen.
Reaksi ini lazim dituliskan sebagai berikut :
2a4
+
7N14®8017 + 1P1
Dalam reaksi
berlaku kekalan massa dan kekekalan muatan.
Jumlah nomor
massa dan nomor atom sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
Pada tahun 1937
Chadwick menembaki logam berilium dengan partikel-partikel adari
unsur radioaktif. Hasilnya diperoleh karbon dan partikel netral yang kira-kira
sama dengan proton. Partikel ini disebut neutron.
2a4
+
4Be9®6012 + on1
Tranmutasi oleh partikel-partikel yang
dipercepat.
Tranmutasi
dengan sinar ayang
berasal dari unsur radioaktif tidak membawa hasil yang memuaskan. Dari sekian
banyak partikel-partikel ahanya beberapa yang dapat mengadakan transmutasi.
Hal ini
disebabkab karena partikel ayang mendekati inti atom yang mengalami gaya tolak,
sehingga hanya partikelayang kecepatannya besar yang dapat sampai pada inti.
Transmutasi akan lebih berhasil bila digunakan partikel-partikel yang kecepatan
cukup tinggi. Untuk itu diciptakan alat yang dapat mempercepat partikel
bermuatan yang disebut Cyclotron.
Pada tahun 1932
Coekroft dan Walton melaporkan hasil reaksi inti dengan proton.
1H1 + 3Li7 ® 2He4 + 2He4
Pada reaksi inti
tersebut jumlah energi sebelum reaksi adalah:
energi massa proton = 1,007825 sma
energi massa
litium = 7,016005 sma
energi kinetik
proton
150
keV =
0,000160 sma +
jumlah = 8,023990 sma
Jumlah energi
sesudah energi :
energi massa
helium 2x4,0026=8,0052 sma
ada selisih
sebesar 8,023990-8,0052=0,01879 sma
=17,4939 MeV
Ketika diukur
energi kinetik kedua atom He diperoleh sebesar 17,0 MeV
Suatu
persesuaian yang cukup baik.
Transmutasi dengan detron yang dipercepat.
13A27 + 1H2
®12Mg25 + 2He4
Transmutasi dengan netron.
Netron merupakan
partikel netral, sangat baik untuk mengadakan transmutasi, sebab hanya
mengalami gaya tolak yang kecil ketika menghampiri inti.
7N14 + 0n1®5B11 + 2He4
Netron yang dipakai
untuk transmutasi diprodusir dalam reaktor atom.
Dengan netron
tersebut dapat diperoleh berbagai macam radio isotop.
11Na23 + 0n1®11Na24
Natrium yang
diperoleh adalah isotop radioaktif.
Dengan
memancarkan sinar b,
isotop natrium berubah menjadi magnesium yang stabil.
b
11Na24 12Mg24
DOSIS PENYERAPAN
Jika sinar
radioaktif mengenai suatu materi, maka sinar radioaktif itu akan diserap oleh
materi tersebut. Besar energi pengion yang diserap oleh materi yang dilalui
sinar radioaktif tergantung pada sifat materi dan berkas sinar radioaktif.
DOSIS PENYERAPAN
adalah banyaknya energi radiasi pengion yang diserap oleh satu satuan massa
materi yang dilalui sinar radioaktif.
Satuan dosis
penyerapan adalah Gray (Gy) atau rad.
1 Gy = 1 joule/
kg
1Gy = 0,01
joule/ kg
1Gy = 100 rad
Persamaan dosis penyerapan D =
E = energi yang
diberikan oleh radiasi pengion, satuannya joule.
M =massa materi
yang menyerap energi, satuannya kg
D = dosis
penyerapan, satuannya Gy atau rad.
PARTIKEL ELEMENTER
Meson adalah
partikel yang massanya diantara massa proton dan elektron dapat bermuatan
positif, negatif dan netral. Meson ada dua macam yaitu meson m dan
meson ¶
Neutrino adalah
partikel yang tidak bermuatan dan massanya kurang dari massa elektron,
pasangannya adalah antineutrino.
Hyperon,
massanya diantara proton dan deutron.
REAKSI INTI
Zat radioaktif
alam mempunyai inti yang berubah dengan sendirinya setelah memancarkan sinar
radioaktif., tetapi inti atom yang tidak bersifat radioaktif dapat diubah
sehingga menjadi zat radioaktif (radioaktif buatan).yaitu dengan jalan
menembaki inti itu dengan partikel-partikel (ingat peristiwa transmutasi)yang
mempunyai kecepatan tinggi.
Penembakan inti
dengan kecepatan tinggi ini disebut reaksi inti.
contoh : 2He4 + 7N14
®
8O17 + 1H1
REAKSI BERANTAI
Reaksi yang
berulang hanya berakhir akibat zat yang bereaksi itu habis atau berubah menjadi
zat yang lain.
contoh : Reaksi
berantai ENRICO PERMI (1937)
92U235 + 0n1
® 92U236
®
54Xe140 + 38Sr94 + 0n1 + 0n1
tak stabil
Hasil reaksi ini
masih mengandung 2 buah NETRON (0n1) sehingga netron ini akan menembak uranium
lian sehingga terjadi reaksi seperti semula.
Sr Xe Sr (n)
(n) U
(n) U (n)
(n) U (n)
(n)
(n) U (n) U
(n) U
Xe Xe Sr
Tiada reaksi
seperti ini akan dibebaskan tenaga dalam bentuk panas.
REAKSI FISI DAN FUSI
a. FISI :adalah reaksi pembelahan dari sebuah
atom menjadi dua bagian atom lain yang disertai dengan pelepasan tenaga.
contoh :
0n1 + 92U235
® 56Ba144 + 36Kr89 + 30n1
+
tenaga
(bahan baku :
unsur berat (misal : uranium ))
b.FUSI adalah reaksi penggabungan 2 buah unsur
ringan disertai pengeluaran tenaga.
contoh :
1H2
+
1H2 ® 2He4 +
tenaga
-tenaga fusi>
tenaga fisi
-fisi lebih muda
terjadi daripada fusi, (fusi temperatur harus tinggi).
ALAT-ALAT DETEKSI
a. Pencacah
Geiger (penghitung Geiger Muller)
b. Kamar kabut
Wilson (Geiger Chamber)
c. Imulsi Film
d. Detektor
Sintilasi
Orang mengenal
radiasi radioaktif pertama kali melalui pelat foto, kemudian berkembang menjadi
alat deteksi emulsi fotografi. Perkembangan alat deteksi tersebut kemudian
disusul dengan detektor Geiger Muller yang memanfaatkan ionisasai menjadi pulsa
listrik.Kemudian alat ini berkembang menjadi tabung ionisasi dan tabung
detektor proporsional. Dengan ditemukannya bahan-bahan sintilasi, yaitu bahan
yang jika ditembus radiasi akan memancarkan cahaya, timbul adanya detektor
sintilasi.
Pada dasarnya
sistem peralatan deteksi radiasi dapat digolongkan menjadi dua bagian utama,
bagian pertama adalah transduser yang disebut detektor, yaitu berupa alat yang
mengubah radiasi radioaktif menjadi sinyal elektris. bagian kedua berupa alat
elektronik yang mampu memperkuat dan memproses sinyal listrik menjadi besaran
yang diamati.
Detektor tabung
ionisasi, tabung proporsional dan tabung Geiger Muller merupakan alat yang
sejenis. Semuanya memiliki bentuk dasar yang sama serta mempergunakan ruang
tertutup yang berisi gas atau campuran gas, dilengkapi dengan anoda dan katoda
dengan bentuk sedemikian rupa, sehingga medan listrik memungkinkan terjadi
ionisasi secara effisien.Jadi, semua memanfaatkan ionisasi menjadi pulsa
listrik. Detektor sintilasi mempergunakan dasar penyeleksianyang sangat berbeda
dengan jenis tabung Geiger Muller. Detektor sintilasi memanfaatkan cahaya yang
timbul pada interaksi radiasi, sehingga memerlukan bahan yang mengeluarkan
cahaya jika kena radiasi, seperti pada layar CRO atau layar televisi.bahan yang
demikian itu disebut sintilator. Sintilator mempunyai sifat bahwa intensitas
cahaya yang tinmbul sebanding dengan energi radiasi yang mengenainya, sehingga
sangat menguntungkan jika digunakan untuk mengukur energi radiasi.
TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER (GM)
Detektor GM
bekerja pada tegangan yang sangat tinggi, yaitu 1000volt - 1400volt. Detektor
ini menghasilkan sebuah pulsa listrik dari setiap partikel tunggal yang datang
padanya., dan tidak tergantung pada energi radiasi.Biasanya detektor ini
digunakan untuk mendeteksi sinar gamma (yang madah menembus dinding tabung)
namun sinar betapapun dapat dideteksi, yaitu melalui jendela ujung yang
biasanya terbuat dari mika yang sangattipis agar dinar beta dapat menembusnya.
Sinar gamma yang
menembus dinding (katoda) menyebabkan atom gas terionisasi, sehingga ada
elektron yang keluar dari ikatan atomnya, kemudian menumbuk anoda sehingga
terjadi pulsa listrik yang kemudian diperkuet dan dicatat pada alat pencatat
(scaler). Dengan demikian untuk sinar beta, akan menjadi ionisasi. Ion negatif
menuju anoda sebagai pulsa listrik dan seterusnya.
TABUNG SINTILASI
Setiap partikel
radiasi didalam sintilator menghasilkan satu puksa cahaya. Radiasi yang datang
pada sintilator akan menimbulkan foton, akibat dari eksitasi atom gas. Foton
ini kemudian diteruskan ke bagian-bagian photomultiplier yang dalamnya terdapat
dynode-dynode yang berurutan yang diberi tegangan satu lebih tinggi. Foton
tersebut menumbuk dynoda sehingga menghasilkan foto elektron. Foto elektron
tersebut kemudian menumbuk dynoda berikutnya dan akhirnya terjadi elektron
sekunder, sehingga didapatkan elektron berlipat ganda. Elektron ini
dipergunakan untuk pengukuran energi radiasi (sopektrometeri energi) ukuran
pulsa-pulsa listrik yang terjadi sebanding dengan energi radiasi dan jumlah
pulsa sebanding dengan jumlah partikel radiasi.
KAMAR KABUT WILSON
Uap (alkohol)
jenuh diembunkan pada ion-ion udara yang ditimbulkan oleh radiasi. Akibatnya,
terlihat garis putih dari tetesan-tetesan zat cair yang sangat kecil, yang
merupakan jejal lintasan dalam kamar tersebut, asal diterangi dengan tepat.
Perlu dicatat, bahwa yang kita lihat hanyalah jejak lintasan, bukan radiasi
yang menimbulkan ionisasi.
terdapat tiga
jenis kamar kabut yaitu :
-Expansion cloud
chamber (kamar kabut pemuaian)
-Diffusion cloud
chamber (kamar kabut diffusi)
-Bubble chamber
(kamar gelembung)
pada bubble chamber radiasi yang mengionkan akan mennggalkan jejak berupa
gelembung-gelembung didalam hidrogen cair. Pada sistem ini perkiraan massa dan
kelanjutannya dapat diperoleh, berdasarkan hukum kekekalan energi dan momentum.
EMULSI FILM
Garis-garis
sinar dari ketiga jenis radiasi, dapat juga dipelajari pada film fotografi.
Emulsi film foto, dapat mengurangi jangkauan partikel alpha sekitar 0,002mm dan
bahkan garis lintasan partikel beta, hanya sekitar 1 mm. Karena itu, harus
menggunakan mikroskop untuk mengamatinya. Emulsi nuklir yang khusus, digunakan
untuk maksud ini. Emulsi tersebut lebih tebal dari biasanya dan mempunyai
kepekaan butir-butir perak bromida yang lebih tinggi. Metoda ini mempunyai
keuntungan karena secara otomatis diperoleh rekaman yang permanen dari gejala
yang dipelajari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar